
Setelah Ditetapkan sebagai PTP dan Dapat Kuota, STISS Lakukan Seleksi Mahasiswa Calon Penerima KIP Kuliah Tahun 2025
STIS SUBULUSSALAM – Kemarin, Rabu (24/09/2025), STIS Subulussalam melakukan seleksi bagi mahasiswa calon penerima program beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) Tahun 2025.
Seleksi ini dilakukan oleh Tim Seleksi yang terdiri dari Wakil Ketua III, Dr. Ahmad Munawir, M.Pd, Sekretaris Prodi HES, Yasin Bisri, S.Pd.I, dan Kepala BAUKK, Eko Arif Susanto, M.Pd setelah STIS Subulussalam resmi ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) KIP Kuliah dan mendapatkan kuota KIP Kuliah dari Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2025.
Wakil Ketua III menyampaikan bahwa beasiswa KIP Kuliah ini diperuntukan bagi mahasiswa yang sudah mendaftar/mengajukan KIP Kuliah secara online, dan memenuhi syarat yang telah ditetapkan, di antaranya 1. Mahasiswa baru tahun 2025; 2. Memiliki keterbatasan ekonomi; 3. Memiliki potensi akademik baik; 4. Tidak terlibat dan/atau terindikasi mengikuti kegiatan/organisasi yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintah; dan 5. Sanggup tidak menikah selama menerima KIP Kuliah. “Hasil seleksi ini akan diumumkan secara resmi pada Rabu, 1 Oktober 2025”. Terangnya.
Kepala BAUKK menambahkan bahwa mahasiswa yang lolos seleksi nanti harus siap melengkapi berkas yang dibutuhkan, yaitu 1. Scan KTP; 2. Scan KK; 3. Foto mahasiswa dan orang tua di depan rumah; 4. Foto rumah tampak depan; 5. Foto rumah tampak belakang; 6. Foto rumah tampak dalam; 7. Scan rekening listrik; 8. Piagam prestasi (jika ada); 9. Scan Surat Keterangan Tidak mampu dari desa asal; 10. Scan surat keterangan penghasilan orang tua dari desa asal; 11. Scan kartu KKS (jika ada); 12. Scan kartu PIP Sekolah (jika ada); dan 13. Scan KTP Kedua Orang Tua.
Lebih lanjut Wakil Ketua III mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah berhasil lolos seleksi beasiswa KIP Kuliah Kemenag. “Semoga bantuan ini menjadi penyemangat untuk terus belajar dan mengukir prestasi, serta kelak dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Bagi mahasiswa lain yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Masih banyak peluang dan kesempatan lain untuk mendapatkan bantuan pendidikan. Teruslah bersemangat dan jangan pernah berhenti berjuang untuk menggapai cita-cita!”