Debat Kandidat Paslon Ketua dan Wakil Ketua DEMA dan SEMA, Berikan Gambaran Jelas tentang Seperti Apa Pemimpin yang Diinginkan Mahasiswa

Debat Kandidat Paslon Ketua dan Wakil Ketua DEMA dan SEMA, Berikan Gambaran Jelas tentang Seperti Apa Pemimpin yang Diinginkan Mahasiswa

STIS Subulussalam – Kemarin (Senin, 17 Maret 2025), Aula STIS Subulussalam menjadi saksi bisu Debat Kandidat yang berjalan seru antara Pasangan Calon (Paslon) Ketua dan Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Calon Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) yang berlaga untuk memperebutkan posisi penting dalam struktur kepemimpinan kedua organisasi kemahasiswaan tersebut.

Debat kali ini dihadiri oleh Dr. Ahmad Munawir, M.Pd selaku Wakil Ketua III (Bidang Kemahasiswaan), dan beberapa orang dosen sebagai panelis, di antaranya Eko Arif Susanto, M.Pd, Fahrozi, M.M, Taufiq Fauzi, M.H, Yasin Bisri, S.Pd.I, dan Muhammad Khusaini, M.H. Dengan mengusung tema “Terbentuknya Pemimpin yang Adil, Responsif, dan Tegas,” menjadi landasan bagi para kandidat untuk mengungkapkan visi dan misinya dalam membangun organisasi yang lebih baik.

Debat kandidat ini diikuti oleh 2 (dua) Paslon Ketua dan Wakil Ketua DEMA dan satu Calon Ketua SEMA, dengan masing-masing membawa semangat dan gagasan besar untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan di kampus STIS Subulussalam.

Dua Paslon yang berkompetisi untuk merebut Kursi Kepemimpinan DEMA adalah Rahmad – Sa’adatul Umma di nomor urut 01, dan Nur Kholis – Ali Mustakim di nomor urut 02. Dalam debat ini, kedua Paslon yang digadang-gadang akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, menyampaikan berbagai poin penting mengenai bagaimana mereka akan mengelola organisasi DEMA dengan prinsip keadilan, responsivitas, dan ketegasan.

Rahmad – Sa’adatul Umma menyatakan bahwa visi mereka adalah “Mewujudkan STIS Subulussalam menjadi kampus yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing di tingkat nasional, serta menjadi pusat pengembangangan potensi mahasiswa yang inovatif dan peduli terhadap masyarakat“.

Sementara itu, Nur Kholis – Ali Mustakim menyatakan bahwa visi mereka adalah “Mewujudkan DEMA STIS Subulussalam sebagai mahasiswa yang progresif, inovatif dan berdaya guna dalam menciptakan lingkungan akademik yang unggul, solidaritas yang kuat, serta berkontribusi aktif bagi kampus dan masyarakat“.

Di sisi lain, Calon Ketua SEMA hanya ada satu, yaitu Zumroatul Mulyassaroh, yang akan mengadu keberuntungan melawan kotak kosong. Meskipun tidak ada pesaing, Zumro (panggilan akrab Zumroatul Mulyassaroh) tetap semangat dalam menyampaikan visi, misi, dan program kerjanya untuk membawa SEMA ke arah yang lebih baik. “Sebagai calon tunggal, saya tetap memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi mahasiswa”, kata Zumro.

Debat kandidat kali ini berhasil menarik perhatian banyak mahasiswa yang turut hadir, baik secara langsung maupun melalui platform daring. Para calon pemimpin ini menyampaikan visi dan misi mereka dengan penuh semangat, menandakan betapa pentingnya peran organisasi mahasiswa dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih baik.

Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung sengit, para kandidat juga memberikan bukti konkret dari pengalaman mereka dalam berorganisasi, serta kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan yang ada. Dengan tema yang sangat relevan, debat ini telah memberikan gambaran jelas tentang seperti apa pemimpin yang diinginkan oleh mahasiswa STIS Subulussalam: pemimpin yang tidak hanya adil dan responsif, tetapi juga tegas dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama. Kini, mahasiswa STIS Subulussalam tinggal memilih calon pemimpin yang mereka anggap paling mampu mewujudkan visi tersebut.

 

Penulis: Zamzami
Editor: Hanif

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.